Bulan

Renunglah bulan
Hamba laksana bulan
Cahayanya menerangi malam
Lembut dan mendamaikan

Wujudnya sentiasa
Biarpun ada waktunya kelam
Hadirnya ramai menyedari
Sedikit yang mensyukuri

Hamba ingin seperti bulan
Bulan dipagari bintang
Hamba hanya untuk dia
Yang menghargai seadanya

Tidaklah hamba ingin tuan
Menjadi pungguk rindukan bulan
Hamba bukan sesiapa
Sesiapa itu juga bukanlah hamba



~ Ada kenangan yang tak dapat dilupakan... Sekejap itu adakala meninggalkan sesuatu yang lebih parah.. Tapi hamba tidak akan hidup dalam kenangan. Tinggalkan kenangan untuk dekatkan diri dengan Tuhan... Don't worry cik zieta... awak dah biasa jatuh bangun berulang kali. insyaAllah.. ........end:


~ Penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah menjadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.”
Kesimpulannya.. janganlah berpikiran sempit, karena kita punya 2 mata juga otak untuk berpandangan luas. Pandanglah kedepan seluas – luasnya. Maka, masalah yang anda hadapi akan terasa lebih mudah. (walaupun butuh pengorbanan)... Sekali lagi,, janganlah menjadi Gelas….. ~ terjumpa ayat ni dalam blog sufimuda~  hmmmm cik zieta... syukur Ya Allah...

Dengan kasih sayang:

Ulasan

Unknown berkata…
All is well... :P